Terbentuknya
Jagad Raya atau Alam Semesta
A. Kelahiran Alam Semesta
1.
Teori Dengtungan Besar (Big Bang)
Teori ini dikemukakan oleh Goerge Gamov. Teori
ini mengatakan bahwa alam semesta setelah ada ledakan dahsyat. Dulu
materi-materi dan tenaga yang ada di alam semesta pernah menyatu dan memadat
(zat tunggal) setelah itu meledak menjadi serpihan kecil-kecil
2.
Teori Keadaan Tetap
Teori
ini mengatakan bahwa alam semesta tidak berawal dan tidak berakhir. Dikemukakan
oleh Fred Hoyle, Herman Bondi, dan Thomas Gold
3.
Teori Jagad Raya Mengembang
Teori
ini mengatakan bahwa alam semesta semakin meluas
B.
Isi Alam Semesta
1.
Bintang
adalah benda langit yang dapat memancarkan
cahaya sendiri
2.
Galaksi
adalah
kumpulan benda-benda angkasa yang terdiri dari bintang, gas, dan debu
Bentuk-bentuk
galaksi antara lain :
a.
Bentuk Galaksi Spiral
b.
Bentuk Galaksi Elips
c.
Bentuk Galaksi Tak beraturan
3.
Planet
adalah
benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri.
4.
Benda-benda Langit Lainnya
Seperti
asteroid, meteor, dll
C. Terbentuknya Tata Surya
1.
Teori Nebula
Teori
ini mengatakan bahwa semula jagad raya berupa kabut besar. Kabut itu kemudian
terpisah dan berputar. Kabut itu terus berputa dan berpilin. Akhirnya
terbentuknya matahari dan planet-planet
2.
Teori Planetesimal
Teori
ini mengatakan bahwa dahulu ada bintang besar yang mendekati matahari dan
menarik masa gas matahari. gas itu kemudian mendingin menjadi zat cair kemudian
menjadi zat padat.
3.
Teori Pasang Surut.
Teori
ini hampir sama dengan teori planetesimal. hanya saja, pada teori pasang surut,
masa gas yang terlempar dari matahari langsung menjadi planet
4.
Teori Awan Debu (Proto Planet)
Teori
ini mengatakan bahwa dahulu jagad raya berupa kabut besar yang yang perlahan
menjadi padat. Salah satu gumpalan memadat di tengah dan menjadi matahari
sementara yang lain menjadi planet
5.
Teori Bintang Kembar
Teori
ini mengatakan bahwa dahulu ada bintang yang besarnya hampir sama dengan
matahari mendekati matahari itu. Bintang itu saling tarik menarik dengan gaya
gravitasi matahari. Karena bintang tidak dapat menahan posisinya maka bintang
itu meledak dan membentuk planet-planet.
D.
Planet
Ciri
Planet :
a.
Tidak dapat memancarkan cahaya sendiri
b.
Mengorbit mengelilingi matahari
c.
Lintasan orbitnya elips
d.
Kebanyakan planet memiliki satelit sendiri
e.
memiliki masa yang cukup untuk gaya gravitasi sendiri
Ciri
planet kerdil :
a. mengorbit mengelilingi matahari
b. meiliki masa yang cukup untuk gaya
gravitasi sendiri
c. belum menyingkirkan benda lain di orbitnya
d. bukan satelit atau benda lainnya
STRUKTUR
MATAHARI
Matahari memiliki enam
lapisan yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu. Keenam lapisan
tersebut meliputi inti matahari, zona radioaktif, dan zona konvektif yang
membentuk lapisan dalam (interior); fotosfer; kromosfer; dan korona sebagai
daerah terluar dari matahari.
Inti
matahari
Inti adalah area terdalam dari matahari
yang memiliki suhu sekitar 15 juta derajat Celcius (27 juta derajat
Fahrenheit). Berdasarkan perbandingan radius/diameter, bagian inti berukuran
seperempat jarak dari pusat ke permukaan dan 1/64 total volume matahari.
Kepadatannya adalah sekitar 150 g/cm3. Suhu dan tekanan yang sedemikian
tingginya memungkinkan adanya pemecahan atom-atom menjadi elektron, proton, dan
neutron. Neutron yang tidak bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian
matahari yang lebih luar. Sementara itu, energi panas di dalam inti menyebabkan
pergerakan elektron dan proton sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang
lain menyebabkan reaksi fusi nuklir (sering juga disebut termonuklir). Inti
matahari adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi nuklir helium menjadi
hidrogen. Energi hasil reaksi termonuklir di inti berupa sinar gamma dan
neutrino memberi tenaga sangat besar sekaligus menghasilkan seluruh energi
panas dan cahaya yang diterima di bumi. Energi tersebut dibawa keluar dari
matahari melalui radiasi.
Zona
radiatif
Zona radiatif adalah daerah yang
menyelubungi inti matahari. Energi dari inti dalam bentuk radiasi berkumpul di
daerah ini sebelum diteruskan ke bagian matahari yang lebih luar.[22] Kepadatan
zona radiatif adalah sekitar 20 g/cm3 dengan suhu dari bagian dalam ke luar
antara 7 juta hingga 2 juta derajat Celcius. Suhu dan densitas zona radiatif
masih cukup tinggi, namun tidak memungkinkan terjadinya reaksi fusi nuklir.
Zona
konvektif
Zona konvektif adalah lapisan di mana
suhu mulai menurun. Suhu zona konvektif adalah sekitar 2 juta derajat Celcius
(3.5 juta derajat Fahrenheit). Setelah keluar dari zona radiatif, atom-atom
berenergi dari inti matahari akan bergerak menuju lapisan lebih luar yang
memiliki suhu lebih rendah. Penurunan suhu tersebut menyebabkan terjadinya
perlambatan gerakan atom sehingga pergerakan secara radiasi menjadi kurang
efisien lagi. Energi dari inti matahari membutuhkan waktu 170.000 tahun untuk
mencapai zona konvektif. Saat berada di zona konvektif, pergerakan atom akan
terjadi secara konveksi di area sepanjang beberapa ratus kilometer yang
tersusun atas sel-sel gas raksasa yang terus bersirkulasi. Atom-atom bersuhu
tinggi yang baru keluar dari zona radiatif akan bergerak dengan lambat mencapai
lapisan terluar zona konvektif yang lebih dingin menyebabakan atom-atom
tersebut "jatuh" kembali ke lapisan teratas zona radiatif yang panas
yang kemudian kembali naik lagi. Peristiwa ini terus berulang menyebabkan
adanya pergerakan bolak-balik yang menyebabakan transfer energi seperti yang
terjadi saat memanaskan air dalam panci. Oleh sebab itu, zona konvektif dikenal
juga dengan nama zona pendidihan (the boiling zone). Materi energi akan
mencapai bagian atas zona konvektif dalam waktu beberapa minggu
Fotosfer
Fotosfer atau permukaan matahari
meliputi wilayah setebal 500 kilometer dengan suhu sekitar 5.500 derajat
Celcius (10.000 derajat Fahrenheit). Sebagian besar radiasi matahari yang
dilepaskan keluar berasal dari fotosfer. Energi tersebut diobservasi sebagai
sinar matahari di bumi, 8 menit setelah meninggalkan matahari.
Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan di atas
fotosfer. Warna dari kromosfer biasanya tidak terlihat karena tertutup cahaya
yang begitu terang yang dihasilkan fotosfer. Namun saat terjadi gerhana
matahari total, di mana bulan menutupi fotosfer, bagian kromosfer akan terlihat
sebagai bingkai berwarna merah di sekeliling matahari. Warna merah tersebut disebabkan
oleh tingginya kandungan helium di sana.
Korona
Korona merupakan lapisan terluar dari
matahari. Lapisan ini berwarna putih, namun hanya dapat dilihat saat terjadi
gerhana karena cahaya yang dipancarkan tidak sekuat bagian matahari yang lebih
dalam. Saat gerhana total terjadi, korona terlihat membentuk mahkota cahaya
berwarna putih di sekeliling matahari. Lapisan korona memiliki suhu yang lebih
tinggi dari bagian dalam matahari dengan rata-rata 2 juta derajat Fahrenheit,
namun di beberapa bagian bisa mencapai suhu 5 juta derajat Fahrenheit.
Easy "water hack" burns 2 lbs OVERNIGHT
BalasHapusAt least 160 000 women and men are hacking their diet with a simple and SECRET "liquids hack" to lose 1-2lbs each night in their sleep.
It's very easy and works every time.
This is how you can do it yourself:
1) Hold a drinking glass and fill it up with water half glass
2) And now learn this weight losing HACK
you'll become 1-2lbs skinnier the very next day!